Menolong Sesama atau Menolong Diri?

Tantangan zaman, ini adalah hal yang dihadapi oleh kita para manusia. Tantangan zaman ini bisa berbeda-beda bentuknya. Tantangan-tantangan ini juga sebenarnya bisa berbeda bagi setiap orang. tergantung juga apa yang menjadi prioritas dalam hidupnya. Ada yang mengangap bahwa tantangannya adalah bisa menaklukan bidang teknologi, bidang  keuangan, bidang kesehatan, dan banyak bidang lainnya.

Untuk menaklukan tantangan tersebutlah ada banyak keterampilan yang ‘dibekalkan’ kepada anak-anak yang duduk di bangku sekolah, para mahasiswa di bangku kuliah, hingga para karyawan yang terus membekali diri dengan berbagai keterampilan untuk mendukung pekerjaannya.

Ada berbagai keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh seseorang. Nah, salah satu keterampilan tersebut adalah keterampilan sosial. Perkembangan dalam keterampilan sosial ini justru menunjukkan sebuah ironi. Ketika perkembangan keterampilan di bidang lain, misalnya teknologi menunjukkan perkembangan yang signifikan, justru terjadi hal yang sebaliknya pada perkembangan keterampilan sosial.

Empati, salah satu sikap yang dihasilkan dari keterampilan sosial. Sikap ini justru menjadi kunci bagaimana kita para manusia dapat mempertahankan fitrah sebagai manusia. Makhluk yang membutuhkan makhluk lainnya untuk hidup.

Nah, salah satu yang bisa dilakukan untuk bisa mengasah keterampilan ini adalah dengan melakukan ‘sesuatu’ untuk manusia lainnya. Kalau kita lihat redaksionalnya, kita melakukan sesuatu untuk manusia lainnya. Tapi kalau kita selami lebih jauh, sebenarnya itu adalah kita melakukan sesuatu untuk kita. Ya, agar kita tetap mempertahankan fitrah kita sebagai makhluk sosial.

Yuk, kita tetap mempertahankan fitrah kita sebagai makhluk sosial dengan melakukan sesuatu untuk orang lain (baca: diri sendiri)!