Junk Food atau makanan sampa mungkin sudah familiar di telinga anda. Dan bila mendengar istilah tersebut maka akan terlintas makanan seperti burger, pizza serta makanan junk food lainnya. Meskipun sebenarnya banyak contoh dari junk food yang ada di Indonesia yang seringkali dikonsumsi oleh masyarakat. Maka dari itu sebaiknya jangan sampai terkecoh dengan istilah junk food. Junk food tidak hanya termasuk makanan fast food saja tetapi juga makanan tidak sehat lainnya yang mengandung lemak serta zat-zat yang dapat membahayakan bila dikonsumsi secara berlebihan. Dan salah satu contoh junk food yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah gorengan.
Gorengan tidak hanya sebagai makanan pelengkap atau snack yang cukup digemari. tetapi ternyata dalam gorengan justru terjkandung banyak lemak yang dapat membahayakan serta memicu penyakit kanker. Selain gorengan, beberapa makanan yang termasuk pada junk food di antaranya adalah :
Meskipun daging dan jeroan memiliki kandungan vitamin dan mineral, namun keduanya juga mengandung lemak jenuh serta kolesterol yang tinggi. Lemak jenuh dan kolesterol disebut sebagai pemicu penyakit jantung karena dfapat menyebabkan sumbatan pada aliran darah. Dengan rasanya yang enak ketika dikonsumsi serta dalam jumlah banyak bisa menyebabkan penyakit serius seperti tumor ganas, jantung koroner, kanker payudara dan lain-lain. Begitu juga daging yang dibakar termasuk pada junk food. Ini kareba makanan yang dibakar kemudian gosong bisa menimbulkan zat karsinogenik yang membahayakan tubuh.
Makanan kaleng baik itu berupa buah, sayur maupun daging tidak baik bila dikonsumsi secara rutin. Ini karena sudah banyak kandungan gizi maupun vitamin di dalamnya yang rusak ketika proses pengalengan. Selain itu juga kandungan protein sudah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya pun sudah berkurang jauh dan mengandung bahan pengawet yang tidak baik bagi kesehatan.
Selanjutnya yaitu frozen food yang merupakan makanan yang telah diproses atau diolah sebagai frozen food tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari. Contoh frozen food seperti ham, nugget, tempura, sosis dan lain sebagainya.
Di dalam mie instan banyak terkandung pengawet serta kadar garam yang membuat cara kerja ginjal bertambah berat. Mie instan juga mengandung translipit yang akan memperburuk pembuluh darah. Oleh sebab itu, hindari mengkonsumsi mie instan terlalu sering.
Makanan manis seperti cake beku, ice cream pada umumnya mengandung mentega yang cukup tinggi. Dan ini dapat mengakibatkan obesitas dan kadar gula bertambah tinggi.
Flek Hitam Lenyap Dengan Mengaplikasikan Madu Secara Rutin
15 Apr 2021 | 1635
Madu dikenal memiliki banyak sekali manfaat yang ampuh baik sebagai obat ataupun sumber energi bagi tubuh. Banyak juga penyakit atau keluhan pada tubuh yang bisa sembuh melalui pengobatan ...
Mau Website Kamu Ramai Pengunjung? Pahami Backlink Dulu!
23 Apr 2025 | 102
Dalam era digital saat ini, memiliki website yang ramai pengunjung adalah impian banyak pemilik bisnis dan konten kreator. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah semudah membalikkan ...
Bagaimana Algoritma Bekerja di Akun Sosial Media?
18 Maret 2025 | 119
Di zaman digital ini, akun sosmed atau media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, baik untuk individu maupun bisnis. Salah satu aspek terpenting dari akun sosmed ...
Manajemen Bisnis Syariah di Ma'soem University: Menggali Mata Kuliah dan Prospek Kerja
14 Mei 2024 | 558
Apa itu Manajemen bisnis syariah ?. Manajemen bisnis syariah adalah sebuah bidang studi yang semakin diminati di era globalisasi ekonomi saat ini. Mata kuliah manajemen bisnis syariah ...
Storytelling Marketing Ceritakan Kisah UMKM-mu yang Inspiratif
13 Maret 2025 | 118
Di era digital seperti sekarang, banyak strategi marketing yang digunakan oleh berbagai jenis usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu pendekatan yang semakin ...
Berbelaja Kebutuhan Pokok di Era Pandemi Virus Korona
19 Apr 2020 | 1811
Berbelanja membeli bahan pokok, ini adalah aktifitas yang rutin dilakukan setiap rumah tangga. Hal ini dilakukan sejak zaman dahulu sebelum ada pandemi hingga kini. Mengapa tetap rutin? Ya ...