Saat berbicara tentang praktik politik di Indonesia, seringkali terdapat lapisan tersembunyi yang perlu diungkap. Artikel ini akan mencoba merinci beberapa alasan di balik tindakan Presiden Jokowi ikut cawe-cawe dalam mencari pemimpin baru. Dengan lebih memahami dinamika ini, kita dapat lebih kritis dalam mengevaluasi tindakan pejabat negara.
1. Menutupi Kejahatan dan Korupsi
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa pejabat negara mungkin mencari pemimpin selanjutnya untuk menutupi jejak kejahatan atau tindakan korupsi selama masa jabatan mereka. Dengan memastikan pemimpin baru adalah sekutu mereka, mereka berharap dapat menghindari penyelidikan lebih lanjut.
2. Mengatur Pejabat Selanjutnya
Ada kasus di mana pejabat yang masih berkuasa berusaha mengatur pemilihan pemimpin selanjutnya agar mendukung calon yang akan menjadi "boneka" mereka. Dengan demikian, mereka dapat terus memengaruhi kebijakan tanpa harus secara resmi berkuasa.
3. Mempertahankan Kekuasaan
Ketakutan akan kehilangan kekuasaan adalah motivasi lain di balik pencarian pemimpin selanjutnya. Dengan mendukung calon yang dapat mereka kendalikan, mereka berharap dapat mempertahankan pengaruh mereka di pemerintahan.
4. Perlindungan Bisnis dan Kroni-Kroni
Pejabat yang memiliki bisnis atau koneksi dengan kelompok ekonomi tertentu ingin memastikan pemimpin selanjutnya tidak akan mengganggu bisnis mereka atau mengungkap praktik korupsi. Oleh karena itu, mereka mencari calon yang melindungi kepentingan mereka.
5. Keluarga dalam Dunia Politik
Beberapa pejabat mencoba membawa anggota keluarga mereka ke dalam politik dengan mendukung mereka menjadi pemimpin selanjutnya. Hal ini memastikan keluarga tetap berkuasa dan berpengaruh.
Tindakan Presiden Jokowi dalam mencari pemimpin baru saat ini menimbulkan pertanyaan tentang tujuannya, yang tampaknya lebih terkait dengan kepentingan pribadi daripada kepentingan demokrasi dan rakyat Indonesia. Ada kekhawatiran tentang proyek Ibu Kota Baru (IKN) yang melibatkan TKA China, serta dampaknya terhadap suku-suku pribumi dan nasionalisme.
Dalam menyikapi situasi ini, penting untuk mendorong transparansi, integritas, dan partisipasi aktif masyarakat dalam politik. Hanya dengan cara ini kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang dipilih benar-benar melayani kepentingan rakyat dan bukan kelompok tertentu.
Pernah Merasakan Sakit Kepala di Awal Menjalankan Puasa? Baca Tips Ini Yuk!
25 Apr 2020 | 1373
Pernahkah kalian merasa sakit kepala ketika menjalani puasa? Merasa bingung ketika sakit akepala ini melanda. Hendak minum obat, namun kalian sedang puasa. Ketika dibiarkan pun ini ...
SMK Dengan Lulusan Ahli dan Terampil
25 Maret 2021 | 956
Kami mulai mendirikan SMK Pelita Al-Ihsan pada tahun 2009 di Ujung Jaya – Sumedang yang merupakan daerah asal istri. Saya melihat, masih sedikit lembaga pendidikan strata SMK di Ujung ...
Yuk, 'Berlibur' ke Dapur Membuat Pie Susu Oleh-oleh Khas Bali!
14 Apr 2020 | 1313
Eksplorasi dapur! Ini ternyata bisa menjadi salah satu kegiatan yang bisa menjadi pilihan ketika kalian menjalani masa di rumah saja. Kali ini kita coba mengolah makanan dari bahan-bahan ...
Suka Anime? Ada Manfaatnya Loh
4 Jan 2019 | 1903
Mungkin kamu merupakan penggemar dari anime yaitu kartun yang bergerak yang digambar dengan menggunakan tangan ataupun dengan menggunakan teknologi komputer. Anime yaitu animasi Jepang ( ...
Kebiasaan Sehat Saat Masa 'Di Rumah Saja' untuk Hentikan Penyebaran Virus Korona
28 Maret 2020 | 1197
Hari ini sudah masuk ke minggu ke-2 warga Indonesia melakukan ‘di rumah saja’. Ternyata kegiatan ‘di rumah saja’ ini menimbulkan dinamika tersendiri. Ada ...
Penyebaran Virus Korona di Indonesia dan Penanggulangannya
11 Maret 2020 | 1276
Virus korona, virus yang sudah terpapar di 120 negara di dunia hingga hari ini. Di Indonesia kemarin disebutkan bahwa orang yang terkena virus ini sejumlah 27 orang. Hari ini ternyata ...