rajabacklink
Mengapa Sutiyoso Menganggap Prabowo Lebih Emosian Dibandin Anies Baswedan? Simak Penjelasannya Disini!

Mengapa Sutiyoso Menganggap Prabowo Lebih Emosian Dibandin Anies Baswedan? Simak Penjelasannya Disini!

9 Feb 2024
320x
Ditulis oleh : Gandi

Masih ingatkah bagaimana Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, telah mempublikasikan analisis terbaru melalui akun media sosial X? Fokus dari telaah ini adalah pada percakapan yang terjadi di X terkait ketiga calon presiden RI: Anies, Prabowo, dan Ganjar mulai dari tanggal 3 Februari pukul 00.00 WIB hingga 4 Februari pukul 11.59 WIB. 

Disebutkan bahwa Anies dan Prabowo saling bersaing sebagai calon presiden yang paling banyak disebut dalam X, meskipun demikian Anies masih memimpin. Disebutkan, terdapat 47.613 kali penyebutan tentang Anies di platform yang dahulu dikenal sebagai Twitter ini. Sedangkan Prabowo di-mention sebanyak 44.533 kali. Dalam telaah ini, Ganjar adalah calon presiden yang paling sedikit dibicarakan di X, dengan hanya 28.491 kali penyebutan. 

Kabar baiknya, Mayoritas percakapan tentang Anies cenderung positif, mencapai 90%. Di sisi lain, mayoritas percakapan tentang Prabowo didominasi oleh sentimen negatif, yakni sebanyak 63%. 

Wakil Ketua Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sutiyoso, mengatakan bahwa Prabowo Subianto tampil dalam keadaan emosional selama debat calon presiden pada hari Minggu (7/1/2024), sehingga tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Menurut Sutiyoso, penampilan Prabowo di debat tersebut dinilai kurang memuaskan. 

Tentunya tak perlu diperdebatkan karena banyak mata yang menyimak debat saat itu. Selama debat berlangsung, memang banyak yang mengomentari perdebatan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto. 

Begitulah debat, jika berkomitmen mengikuti “lomba debat”, tak ada yang namanya baper. Sisi emosional Prabowo muncul ketika debat saat itu. Walaupun pada debat terakhir emosi Prabowo tak seterpancing seperti saat debat sebelumnya, kesan yang dilihat netizen sebelumnya sudah sangat mendalam. Jejak digital pun tak bisa berbohong. Siapapun bisa kembali melihat seperti apa emosionalnya Prabowo saat berdebat di bulan Januari itu. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa definisi DEBAT adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. 

Tergantung bagaimana kepiawaian dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, bukannya baper karena menganggap “pertanyaan terlalu personal”. Justru sebenarnya kepiawaian dalam beretorika seorang calon pemimpin negara ini bisa dinilai dari debat tersebut.  

Jika menghadapi serangan dari lawan debat di atas panggung saja tidak bisa, bagaimana bisa menghadapi tantangan yang lebih besar dari negara-negara lain? Apakah akan ditanggapi dengan emosional, memplesetkan OMON-OMON, ngomong di depan para pendukungnya dengan mengeluarkan kata “GOBLOK”, atau membuat video yang emosional? 

"Dia (Anies) selalu mempersiapkan dirinya dengan baik karena kami telah merencanakannya secara matang. Dia memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang dihadapi, dan dia menyampaikannya dengan cara yang substansial dan teratur, menggunakan kalimat-kalimat yang terstruktur dengan baik sehingga mudah dipahami," ungkap Sutiyoso dalam acara "Sapa Indonesia Pagi" di Kompas TV pada hari Senin (8/1/2024). 

"Sama halnya dengan 03 (Ganjar), saya kaget karena ternyata dia menguasai materi dengan baik. Ekspektasi kita yang salah semalam adalah terhadap 02 (Prabowo), kami mengira dia akan tampil dengan luar biasa, namun ternyata sebaliknya," tambah Sutiyoso lagi. 

Tak bisa dipungkiri, rekam jejak siapapun, sekali pun pemimpin sangat mudah ditemukan saat ini. Rekam jejak yang berderet tak bisa berdusta. Netizen takkan melupakan bagaimana cara Prabowo menarik jaket Menteri Bahlil dengan kasar saat Debat Cawapres Desember lalu. Melihat ini saja bisa dinilai Prabowo tak menghargai Menter Bahlil, bukan? Siapa yang mau dipimpin oleh seseorang yang berkarakter kasar? 

Jangan berlindung di balik excuse bahwa “pemimpin adalah manusia biasa”. Justru pemimpin memiliki kelebihan dibandingkan orang biasa maka dia harus memiliki kemampuan untuk memimpin dirinya sendiri, termasuk dalam mengekspresikan keadaan emosinya. Bukankah etika umum di negeri ini mengajarkan siapapun harus memiliki etika dalam bersikap, bertata krama, dan dalam mengekspresikan emosinya? 

Artikel Terkait
Baca Juga:
Jenderal Andika Perkasa Perwira Tinggi Calon Panglima TNI Terbaik

Jenderal Andika Perkasa Perwira Tinggi Calon Panglima TNI Terbaik

Tips      

2 Sep 2021 | 1579


Saat ini Komisi DPR RI masih menunggu surat presiden terkait dengan akan ada pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun akhir tahun 2021 ini.  Muncul pertanyaan ...

Ma'soem University

Manajemen Bisnis Syariah di Ma'soem University: Menggali Mata Kuliah dan Prospek Kerja

Pendidikan      

14 Mei 2024 | 24


Apa itu Manajemen bisnis syariah ?. Manajemen bisnis syariah adalah sebuah bidang studi yang semakin diminati di era globalisasi ekonomi saat ini. Mata kuliah manajemen bisnis syariah ...

Bagaimana Orang-orang Menjalani Hari di Masa 'Di Rumah Saja'?

Bagaimana Orang-orang Menjalani Hari di Masa 'Di Rumah Saja'?

Tips      

11 Apr 2020 | 2018


Di pekan ke empat ‘di rumah saja’ tentunya setiap orang sudah punya strateginya masing-masing bagaimana menjalani hari. Hari-hari dalam sebulan ke belakang ini memang hari-hari ...

Instagram Kamu Mau Engagement Ratenya Naik, Rajakomen.com Aja

Instagram Kamu Mau Engagement Ratenya Naik, Rajakomen.com Aja

Tips      

27 Jul 2021 | 1340


Di era semakin canggih ini, siapa sih yang tak kenal Instagram? Ya, media sosial satu ini memang kerap digunakan untuk untuk memposting foto maupun video. Seiring bertambahnya tahun, ...

Pesantren Al Masoem

Al Masoem: Sekolah Generasi Pemimpin di Bandung

Pendidikan      

13 Mei 2024 | 23


Al Masoem adalah salah satu sekolah unggulan di Bandung yang telah berhasil mencetak generasi pemimpin masa depan. Terletak di kota Bandung, Al Masoem menawarkan pendidikan yang berkualitas ...

Rindu Menyantap Soto Betawi? Kita Ke Dapur Yuk!

Rindu Menyantap Soto Betawi? Kita Ke Dapur Yuk!

Kuliner      

21 Apr 2020 | 1597


Siapa yang sudah lama tidak menikmati soto Betawi? Aku adalah salah satunya. Jadi teringat ketika dulu menikmati soto Betawi yang murah meriah ini di area kampus. Di masa pandemi ini ...

Copyright © CeritaBijak.com 2018 - All rights reserved