rajapress
Evaluasi Kritis: Rencana Prabowo dalam Konteks Meningkatkan KPK Namun Dukung Nepotisme

Evaluasi Kritis: Rencana Prabowo dalam Konteks Meningkatkan KPK Namun Dukung Nepotisme

16 Feb 2024
265x
Ditulis oleh : Gandi

Isu penindakan tindak pidana korupsi menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat calon presiden yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa, 12 Desember 2023. Penyelesaian Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset, revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi, dan peningkatan kapasitas lembaga pengawas menjadi beberapa program yang dijanjikan oleh ketiga calon presiden.

Prabowo Subianto, calon Presiden Nomor Urut 2, juga setuju bahwa KPK perlu diperkuat. Tidak hanya KPK, namun kepolisian, kejaksaan, dan lembaga pengawas lainnya, seperti BPK, BPKP, dan inspektorat di seluruh instansi pemerintah, juga perlu diperkuat untuk mencegah korupsi.

Perlu kita mengingat kembali, bagaimana sampai Firli Bahuri ditangkap saat masih menjadi Ketua KPK. Pada November 2023, Dewas KPK telah memeriksa sekira 30 orang saksi dalam perkara pelanggaran etik dugaan pemerasan hingga pertemuan Firli Bahuri dengan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

KPK telah menangkap tersangka kasus korupsi Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada bulan Oktober 2023. Sebagaimana yang telah diketahui, mantan mentan ini telah dijadikan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa pemberian imbalan untuk proses lelang jabatan, termasuk dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementan, yang juga melibatkan penerimaan gratifikasi. Dalam penanganan kasus SYL inilah, Firli melakukan permainan.

Meskipun FIRLI Bahuri sudah ditetapkan sebagai tersangka namun pada kenyataannya sampai saat ini dia belum ditahan oleh kepolisian. Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari berkomentar bahwa hal ini terjadi karena kejahatan korupsi bukan sebagai kejahatan perorangan melainkan melibatkan banyak pihak (dilansir dari mediaindonesia.com 03/02/24).

Sementara itu medcom.id pada 08/02 melansir berita yang mengungkapkan bahwa  Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar Bareskrim Polri segera melakukan supervisi kelengkapan berkas perkara kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh Firli Bahuri. Supervisi ini dianggap perlu dilaksanakan untuk menghindari konflik kepentingan. Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti ICW – Kurnia Ramadhana dalam menyikapi berkas perkara Firli. Dokumen tersebut kembali dinyatakan tidak lengkap oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. "Sebab, ada potensi konflik kepentingan jika melihat relasi antara Kapolda Metro Jaya, Karyoto, dengan Firli sendiri," kata Kurnia melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis, 08/02/2024.

Masih dikutip dari medcom.id disebut bahwa Kurnia mengatakan Irjen Karyoto sebelumnya merupakan bawahan Firli saat menduduki jabatan sebagai Deputi Penindakan KPK. Di luar itu, secara kepangkatan di kepolisian, Karyoto pun masih berada di bawah Firli.  

Novel Baswedan, mantan Ketua KPK dalam beberapa kesempatan, termasuk wawancara dengan Metro TV menyampaikan bahwa Firli Bahuri sejak masih menjabat sebagai Deputi Penindakan sudah  bermasalah dan arogan. Dalam kesempatan lain, Novel mengatakan bahwa Firli juga disinyalir memiliki harta yang sangat banyak yang tidak dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Kurang lebih ada 10 video yang memuat pembahasan terkait Firli Bahuri di podcast Novel Baswedan di kanal YouTube @NovelBaswedanOfficial. Sejarah yang mengisahkan bagaimana upaya melemahkan KPK juga bisa disimak di sini. Tentunya bisa ditebak dengan mudah bukan, pada masa pemerintahan siapa KPK yang dulunya sakti dilemahkan? Ya, pada masa pemerintahan Presiden Jokowi!

UU KPK yang baru memuat 26 poin yang melemahkan KPK. Di antaranya adalah: pelemahan independensi KPK karena diletakkan sebagai lembaga negara di rumpun eksekutif, bagian yang mengatur bahwa Pimpinan KPK adalah penanggung jawab tertinggi dihapus, pemangkasan kewenangan penyadapan, dan Operasi Tangkap Tangan menjadi lebih sulit dilakukan karena lebih rumitnya pengajuan penyadapan & aturan lain.

Lalu, jika misalnya tongkat estafet kepemimpinan negara ini berpindah kepada Prabowo-Gibran, akankah KPK dikembalikan marwahnya menjadi bersih seperti sedia kala mengingat ada Jokowi di belakang keduanya? Percayakah kepada janji kampanye Prabowo yang menyatakan akan memperkuat KPK selama masih ada Jokowi di belakangnya?

Artikel Terkait
Baca Juga:
Tertarik dengan Kuliner Olahan Tepung Kanji dari Tanah Pasundan?

Tertarik dengan Kuliner Olahan Tepung Kanji dari Tanah Pasundan?

Kuliner      

1 Feb 2020 | 1532


Cireng! Ini adalah salah satu makanan yang menjadi primadona di kalangan para pecinta gorengan khususnya di Tanah Pasundan. Siapa yang tidak tahu makanan dengan nama panjang ‘aci ...

Menurunkan Berat Badan Dengan Cara Mudah

Menurunkan Berat Badan Dengan Cara Mudah

Tips      

8 Feb 2021 | 1121


Kepengen langsing dengan cara yang mudah? Nah, jalan kaki adalah salah satu alternatif bagi anda yang bisa dilakukan setiap hari. Jenis olahraga yangs atu ini terbilang ringan serta minim ...

Pernah Merasakan Sakit Kepala di Awal Menjalankan Puasa? Baca Tips Ini Yuk!

Pernah Merasakan Sakit Kepala di Awal Menjalankan Puasa? Baca Tips Ini Yuk!

Tips      

25 Apr 2020 | 1404


Pernahkah kalian merasa sakit kepala ketika menjalani puasa? Merasa bingung ketika sakit akepala ini melanda. Hendak minum obat, namun kalian sedang puasa. Ketika dibiarkan pun ini ...

Punya Jilbab Bahan Voile? Ini dia Cara Tepat untuk Merawatnya

Punya Jilbab Bahan Voile? Ini dia Cara Tepat untuk Merawatnya

Fashion      

8 Feb 2020 | 1518


Kerudung atau jilbab bis adibuat dari berbagai bahan yang berbeda beda. Salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat jilbab atau kerudung adalah bahan voile. Bahan ini menjadi ...

Dadan Hamdani Mantan Jokowers

Viralisasi Punggung Mantan Jokowers 2019 dan Dukungan untuk Anies-Muhaimin

Politik      

12 Okt 2023 | 277


Mantan Relawan Jokowi atau yang sering disebut Jokowers yang Viral tahun 2019 dengan punggungnya, Dadan Hamdani, telah mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin dalam ...

pesantren Al Masoem

Mengatasi Tantangan Modernitas: Relevansi Pendidikan Agama di Pesantren

Pendidikan      

19 Des 2023 | 167


Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah lama ada di Indonesia. Pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia. Namun, di era ...

Copyright © CeritaBijak.com 2018 - All rights reserved